Angeline, seorang Associate yang berdedikasi di ID COMM, telah menjadi bagian integral dari tim sejak tahun 2021. Melalui masa jabatannya sebagai bagian dari tim Public Affairs, ia telah memperoleh paparan terhadap spektrum program pengembangan masyarakat nasional dan internasional dan memacu perubahan perilaku, menangani masalah-masalah mendesak mulai dari kesetaraan gender hingga pertumbuhan sosial-ekonomi, perawatan kesehatan, kelestarian lingkungan, dan politik.

Sebagai associate di ID COMM, Angeline telah berkontribusi dalam berbagai kampanye melalui lensa yang berfokus pada klien, seperti kampanye Investing in Women (IW), di mana ia menyelenggarakan webinar yang berfokus pada gender dan mengundang influencer media sosial yang relevan untuk berbicara tentang norma-norma gender modern. Selama Development Dialogue Asia (DDA), ia membantu mengoordinasikan 30 juru bicara yang berbeda untuk berbicara tentang lima topik penting – ekonomi hijau, hak-hak masyarakat adat, transisi energi, pelestarian hutan, dan ketahanan pangan. Pendekatannya yang beragam meluas ke pemantauan media yang komprehensif, yang berpuncak pada pembuatan kit pers yang kuat. Angeline juga telah bekerja dengan klien-klien terkemuka lainnya, mencapai dampak sosial yang besar dan memberikan hasil yang bermanfaat, seperti UN Global Pulse, LTKL-Koalisi Ekonomi Membumi, AIHSP-VAHSI, CASE-IESR, YIDH, Bank Dunia, dan UNICEF.

Sebelum bergabung dengan ID COMM, Angeline adalah anggota terkemuka dari kelompok aktivis di bawah Komnas Perempuan. Selama menjadi aktivis, ia dengan gigih mendukung Rancangan Undang-Undang Penghapusan Kekerasan Seksual (RUU TPKS). Di luar advokasinya, ia menulis sebuah jurnal penting berjudul “Fenomena Catcalling sebagai Bentuk Pelecehan Seksual Verbal terhadap Perempuan di Jakarta” pada tahun 2019. Karya ini mendapatkan pengakuan luas dan ditampilkan secara menonjol di Konferensi Nasional Komunikasi Humanis (KNKH) 2019.